Aku,Kamu dan Sekuntum Rindu.


Bagaimanakah rasanya kehilangan jika memiliki pun tidak pernah?
Bagaimanakah merdunya suara-suara kebahagian saat melihatnya pun tak kunjung bersua?
Apakah warna masa depan jika hari ini pun bagai fatamorgana?
Bagaimana aku mulai cerita bahagia ini, tanpa sedikitpun senyum yang bisa melegakan jiwa. Aku pernah merasai rintik hujan, namun pelangi tak juga merinai pandangan.
Apakah kamu tahu bagaimana rindunya aku akan dirimu? Ah, aku lupa. Bukankah kita bukan siapa-siapa sejak dahulu? Kamu tidak pernah menjadi milikku, meskipun aku masih saja merasa selalu memiliki kamu. Hanya aku, ya cuma diriku yang tahu bagaimana berartinya kamu. Aku lupa, kamu juga tidak akan pernah tahu semua ini, kecuali bunga ini menuturkannya kepadamu.
Sungguh, sebelumnya tidak pernah terlintas dibenakku bagaimanakah rasanya mencintai seorang wanita. cinta yang begitu tulus, polos dan suci pada seseorang yang membuat kita berarti karena mencintai seseorang itu. yah, sedikitpun tidak pernah aku memikirkan hal itu hingga aku bertemu dengan kamu. saat aku menyadari bahwa ini cinta, aku tahu bahwa kamu tidaklah menjadi milikku. setidaknya hingga saat ini.

Satu tanggapan untuk “Aku,Kamu dan Sekuntum Rindu.”

Tinggalkan komentar